Kenapa masih banyak masyarakat/nelayan yang menggunakan BOM,bius u/menangkap ikan?
Padahal pemerintah sudah melarang?? dan apakah ada hubungannya dengan penggunaan kompresor pada nelayan dalam isu - yang sedang pepuler dibahas pada setipa instansi dan lembaga..?sebuah pertanyaan yang sangat sedrhana tapi membutuhkan waktu yang sangat panjang dan beberapa pengalaman yang harus saling berkaitan didalamnya.
Padahal pemerintah sudah melarang?? dan apakah ada hubungannya dengan penggunaan kompresor pada nelayan dalam isu - yang sedang pepuler dibahas pada setipa instansi dan lembaga..?sebuah pertanyaan yang sangat sedrhana tapi membutuhkan waktu yang sangat panjang dan beberapa pengalaman yang harus saling berkaitan didalamnya.
Dampak kerusakan ekosistem terumbu karang terhadap sosial, ekonomi,
pariwisata dan budaya. Akibat hancurnya ekosistem maka kehidupan
sosial, ekonomi dan pariwisata pun akan ikut hancur. Tanpa disadari
bahwa semua itu sangat erat hubungannya. Dampak terhadap ekonomi :
perputaran uang dalam sebuah desa nelayan akan semakin menurun seiring
semakin menurunnya hasil tangkapan nelayan, yang biasanya satu keluarga
nelayan membelanjakan uangnya sebesar 100rb per hari menurun menjadi
50rb per hari, pedagang sembako pun ikut mersakan dampak dari kerusakan
ekosistem. Akibat kerusakan terumbu karang pun terasa dalam kehidupan
sosial, pertengkaran2 anatara suami istri, konflik antara sesama
nelayan, konflik antara nelayan dan aparat, ini semua diakibatkan oleh
kerusakan ekosistem, semakin hari penghasilan semakin menurun dan modal
usaha semakin besar tentunya akan membuat kepala pusing dan stres,
pelampiasan kadang ke anak, anak dimarahi di pukul karena hal sepele
saja (tidak wajar) akibatnya ke psikologi sang anak bisaja saja membuat
anak tersebut jadi depresi, shok dan malas masuk sekolah yang akhirnya
putus sekolah. Dampak lain kerusakan ekositem ke pariwisata adalah akan
mengalami penurunan pengunjung khususnya wisatawan yang ingin meniknati
keindahan underwater, wisatawan hanya mampu dive tapi tidak fun lagi.
Mengakibatkan kepuasan itu tidak ada dan hanya meninggalkan kenagan
buruk di hatinya.
Dampak lain kerusakan ekosistem adalah seluruh pantai kita akan habis tergantikan oleh tanggul, karena tanggul yang alami adalah terumbu karang itu sendiri. Terumbu karang jauh lebih kuat dari tanggul buatan manusia, terumbu karang dijamin bisa meredam ombak yang besar dan insya Allah jika itu terjaga maka pantai kita akan aman dari tanggul beton.
Dampak lain kerusakan ekosistem adalah seluruh pantai kita akan habis tergantikan oleh tanggul, karena tanggul yang alami adalah terumbu karang itu sendiri. Terumbu karang jauh lebih kuat dari tanggul buatan manusia, terumbu karang dijamin bisa meredam ombak yang besar dan insya Allah jika itu terjaga maka pantai kita akan aman dari tanggul beton.
Meningkatnya perceraian di masyarakat nelayan tidak lain tidak bukan
kerena materi. Materi dan pihak ketiga adalah faktor utama perceraian Si
nelayan yang tidak mampu memenuhi tuntutan rumah tangga akan labil
dalam bertindak (emosi,stres) dan memicu kekerasan rumah tangga.
Demikian pula si isteri akan labil dalam menjaga keharmonisan jika telah
merasakan kekerasan dalam rumah tangga, Kerusakan ekosistem akan
melahirkan budaya baru, budaya dimana nelayan akan menggunakan alat
tangkap yang tidak ramah lingkungan (bom&racun) ke generasi-generasi
berikutnya, Jadi secara tidak langsung kita semua adalah korban dari
kerusakan ekosistem, baik darat maupun laut. Cuma kadang kita tidak
menyadari. Kita beli ikan dengan harga mahal, pemerintah membuat tanggul
dengan anggaran yang besar, nelayan harus dituntut menggunakan armada
yang besar untuk menjangkau daerah penangkapan, membutuhkan bahan bakar
yang jumlahnya tidak sedikit, membutuhkan waktu yang semakin lama untuk
menangkap ikan, dan syukur jika hasil memuaskan,
Hasil diskusi di Lapangan
Kalau cuman dilarang dan ditahan atau didenda, itu tidak bakalan
menghentikan pelaku, kalau pendekatan ya hanya melalui program, tanpa
mendekati masyarakat/secara sosial,karna beberapa masyarakat berfikir
ketika saya melakukan pemberantasan atau pembiusan, nanti saya juga akan
dibebaskan, dan ketika terumbu karang hancur, pasti ada program
pemerintah yang akan melakukan perbaikan, na kalau kita dekati
masyarakat melalui pendekatan sosial, dan melibatkan masyarakat pelaku
penggunaan bius atau bom, dalam kegiatan pemerintah/pemberdayaan mungkin
dari situ mereka baru menyadari bahwa betul ketika saya menggunakan
BOM/bius maka anak"saya nanti sudah jauh untuk menangkap ikan, tapi
kalau pendekatan ya hanya melalui pendekatan.....
Dan orang"itu-itu saja yang dilibatkan maka akan timbul kecemburuan sosial....HEEHHEHEHE
Dan orang"itu-itu saja yang dilibatkan maka akan timbul kecemburuan sosial....HEEHHEHEHE
dan hasil beberapa Fasilitator yang ada dilangan mengatakan bahwa,
setiap fasilitator yang mengunjungi m rumah warga (Nelayan), dan bahkan
saya menginap dirumahnya, kemudian ngobrol2. Pada dasarnya mereka paham
.dan meraka tau persis yg dia lakukan itu salah dan melanggar, dan
mereka juga mengakui kami tidak tenang saat melakukan penangkapan ikan,
tidak bisa dengar suara kapal/jolloro lewat na nekkerimi seng
(ketakutan). Kunjungan demi kunjungan ke rumahnya, sampai saya mengajak
dia untuk rutin menghadiri kegiatan2 yg biasa kami lakukan. Dia
menjawab, jangan mi mungkin iye krna lebih bahaya kedepannya. Sy malah
akan setengah matika untuk cari uang yang secara tiba2 diperlukan. Dan
biarlah takdir yg menentukan, sy lumpuh, stengah mati, atau mati
gara-gara yg saya lakukan (nelayan).
Jalan keluar
Setiap dampak atau kita sebut saja masalah dan garis pangkal adalah penyebab, namun penyebab penyebab ini perlu pahami ada di pangkal ranting atau batangnya. Kita pahami masalahnya namun belum tentu kita tahu kita berada dipangkal batang masalahnya. Kebijakan Sektor kelautan bagai anak remaja yang baru menerima warisan, Garis keturunan semakin rumit begitu juga masalah semakin rumit jika menyelesaikan masalah pada dahannya. Kepada yg dituakan dalam masalah ini, hemat saya perlunya agenda yg sistematis, agenda setting yg lebih luas, agar interest teman terdorong untuk berpartisipasi. Kerja kerja kecil namun kolaboratif dan sistematis untuk tujuan besar maka lebih baik baik. Saya butuh bantuan dan uluran kanda kanda untuk menyetting agenda dgn tujuan yg besar itu. Optional saja dalam sebuah platform Merine integrated governance sebagai dashboard yg kita dapat perankan dengan harapan masih alumni ada bagian tugasnya masing.;
#(1) Rekomendasi Kebijakan; (2) Aksi lapangan; (3) Lokasi2 Binaan saling berdampingan untuk mengawal isu deatructive fshing
Jalan keluar
Setiap dampak atau kita sebut saja masalah dan garis pangkal adalah penyebab, namun penyebab penyebab ini perlu pahami ada di pangkal ranting atau batangnya. Kita pahami masalahnya namun belum tentu kita tahu kita berada dipangkal batang masalahnya. Kebijakan Sektor kelautan bagai anak remaja yang baru menerima warisan, Garis keturunan semakin rumit begitu juga masalah semakin rumit jika menyelesaikan masalah pada dahannya. Kepada yg dituakan dalam masalah ini, hemat saya perlunya agenda yg sistematis, agenda setting yg lebih luas, agar interest teman terdorong untuk berpartisipasi. Kerja kerja kecil namun kolaboratif dan sistematis untuk tujuan besar maka lebih baik baik. Saya butuh bantuan dan uluran kanda kanda untuk menyetting agenda dgn tujuan yg besar itu. Optional saja dalam sebuah platform Merine integrated governance sebagai dashboard yg kita dapat perankan dengan harapan masih alumni ada bagian tugasnya masing.;
#(1) Rekomendasi Kebijakan; (2) Aksi lapangan; (3) Lokasi2 Binaan saling berdampingan untuk mengawal isu deatructive fshing
Dan masih banyak lagi dampak buruk yang diakibatkan oleh rusaknya ekosistem terumbu karang.
Dan insya Allah tidak akan ada dampak baiknya jika keseimbangan alam sudah tidak terjaga.
#stop deatructive fshing
#mari bersama menjaga dan melestarikan lingkungan
#ekositem terjaga pariwisata berkembang
Sampai kapan kita akan cuek denga kegiatan2 ilegal fishing....???
Isnya Allah tidak ada kata terlambat,
Isnya Allah tidak ada kata terlambat,